Malang, 12 November 2024 – SMP Islam Terpadu Al Bashiroh Turen, Malang, menggelar acara edukasi bertajuk Sosialisasi & Edukasi Stop Bullying. Acara ini menghadirkan narasumber dari Komnas Perlindungan Anak Kabupaten Malang, dengan Ketua Bunda Hj. Dewi Irvani, S.Hut, M.Si, serta didampingi oleh Sekjen Kak Ale dan Wasekjen Kak Anisa AE.Dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran, acara berlangsung dengan penuh hikmat. Ustazah Nining memberikan sambutan awal yang berisi ajakan bagi seluruh peserta untuk menyimak materi dengan serius, mengingat pentingnya pemahaman mengenai bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Bunda Dewi yang menekankan urgensi sosialisasi ini dalam mencegah kekerasan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan nyaman.
Edukasi Anti-Bullying yang Menggugah
Materi pertama dibawakan oleh Kak Anisa AE, Wasekjen Komnas PA Kabupaten Malang. Dalam presentasinya, Kak Anisa menjelaskan dengan rinci apa itu bullying, dampak yang bisa ditimbulkan, serta bagaimana siswa bisa melindungi diri dan teman-temannya dari tindakan tersebut. Dengan cara penyampaian yang interaktif, para siswa aktif berpartisipasi dan bertanya tentang kasus-kasus yang mereka ketahui.
Setelah sesi materi, Kak Ale mengambil alih dengan sesi bercerita yang menarik. Mengangkat kisah sahabat Nabi, Kak Ale mengajarkan nilai-nilai luhur tentang pentingnya rasa saling menghormati, empati, dan persahabatan. Sesi ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para siswa yang terlihat fokus mendengarkan dan sesekali mengajukan pertanyaan.
Mengakhiri rangkaian acara, Bunda Dewi mengajak seluruh siswa bernyanyi bersama. Lagu yang dibawakan mengandung pesan moral tentang pentingnya kebersamaan dan kasih sayang di antara sesama teman. Suasana menjadi sangat ceria dan penuh kegembiraan, mempererat hubungan siswa dan meningkatkan semangat mereka untuk menciptakan lingkungan sekolah yang positif.
Memberikan Pemahaman yang Kuat
Acara edukasi ini memberikan pemahaman mendalam kepada siswa tentang apa itu bullying, dampaknya, serta bagaimana cara mencegahnya. Bunda Dewi berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk memberikan kesadaran sejak dini tentang bahaya bullying. “Kita ingin anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang sehat, bebas dari kekerasan dan perundungan,” ungkapnya.
Para siswa sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, terutama karena adanya hadiah bagi peserta yang aktif. Hal ini membuat suasana semakin hidup dan siswa menjadi lebih termotivasi untuk berpartisipasi. Edukasi ini diharapkan dapat mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan di sekolah, yang selalu menjaga pertemanan dan menjauhi tindakan negatif.